Rabu, 20 Juli 2016

UJI DAYA KECAMBAH BENIH

Pelaksanaan Dan Pengamatan Beberapa Metode Perkecambahan Kakao

Perkecambahan merupakan proses metabolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (plumule dan radikula).
Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ISTA.
Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang dapat ditunjukkan dalam berbagai fenomena fisiologis maupun biokimia. Pengujian viabilitas benih bertujuan untuk menentukan potensi perkecambahan maksimal dari suatu lot benih yang dapat digunakan untuk membandingkan mutu benih dari lot yang berbeda. Benih dikecambahkan dalam kondisi lingkungan yang optimum. Dari hasil uji ini dapat digunakan untuk memperkirakan hasilnya di lapangan.
     Ciri lain dan khas dari pengujian daya berkecambah benih adalah
pengamatan terhadap benih yang tumbuh dilakukan dua kali. Pengamatan pertama biasa disebut hitungan pertama yang dilakukan pada hari ketiga setelah tanam dan pada 7 hari setelah benih ditanam. Sesuai dengan tujuan pengujian yaitu untuk mendeteksi viabilitas benih dalam kondisi optimum, kondisi pengujian daya berkecambah benih dibuat serba optimum dan standar.Media yang digunakan untuk menumbuhkan benih yaitu : kertas merang dan pasir, kertas saring atau kertas koran bila benih dikecambahkan dalam alat pengecambah benih.  Media pasir, serbuk gergaji atau arang sekam digunakan bila benih ditumbuhkan diruang persemaian (leathouse).  Ukuran media kertas atau boks plastik yang digunakan harus standaruntuk menanam sejumlah benih tertentu, pelembapan media harus optimum karena media terlalu kering atau terlalu basah akan menyebabkan kondisi menjadi tidak optimum. Adapun metode yang dapat digunakan untuk perkecambahan kakao antara lain :  Metode uji diatas kertasMetode uji diatas kertas ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.Basahkan kertas substratum secukupnya dengan air mengunakan penghimpit kertas.
2.Ambilah lima helai kertas substratum dan hamparkan, selanjutnya tanam 100 butir benih dengan teratur diatasnya dalam 4 ulangan.
3.Ambilah 5 helai kertas substratum sebagai penutup benih yang telah ditanam.
4.Kemudian masukan ke dalam rak pengecambah didalam Germinator, atur suhu 240C ± 1 dan kelembapan 85-90%.
5.Kerjakan hal yang sama pada ketiga ulangan lainnya.
6.Kelembapan kertas substratum harus selalu terpelihara sampai pengujian selesai.Metode uji atas/didalam pasirMetode uji atas/didalam pasir dilakukan dengan cara sebagai :
     1.Gunakan pasir bersih dan steril yang ditempatkan pada setiap bak pengecambah, kemudian basahi dengan air secukupnya.
     2.Tanam dengan teratur 100 butir benih dengan 4 ulangan, selanjutnya simpan dalam rumah kaca.
     3.Kelembapan media pasir harus selalu terpelihara sampai pengujian selesai dilakukan.Pengamatan-pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
        1.Hitung kecambah normal, mati, abnormaldan benih keras pada hari perhitungan pertama (hari ke-3) dan terakhir (hari ke- 7) sesuai dengan benihnya.
        2.Kecambah normal pada penghitungan pertama diambil/dibuang untuk memudahkan pengamatan pada penghitungan terakhir.
        3.Penghitungan dilakukan dengan rumus :Daya Kecambah (%) =Jumlah Benih NormalX 100%Jumlah Benih DikecambahkanPada uji daya berkecambah dengan menggunakan media kertas, benih ditanam  diatas media kertas (UDK) dan diantara media  kertas (UAK). Pengamatan pertama ditujukan untuk optimalisasi media. Benih yang telah tumbuh menjadi kecambah normal dihitung, dicatat jumlahnya, setelah itu dikeluarkan dari media. Benih yang busuk atau bercendawan disingkirkan. Bila media kering ditambah kelembapannya. Benih yang belum berkecambah atau kecambah belum tumbuh normal dibiarkan dalam media tanam hingga akhir pengujian. Pengamatan kedua atau hitungan kedua semua kecambah normal, kecambah abnormal, benih mati dan benih segar tidak tumbuh dijumlah.  Penentuan daya berkecambah benih adalah jumlah kecambah normal hitungan satu dan dua dibagi jumlah benih yang diuji dikali 100%. Kriteria kecambah normal yang digunakan bagi berbagai macam jenis tanaman harusmempunyai standar. Untuk tanaman dikotil, bagian kecambah yang harus diperhatikan ialah perakaran yang terdiri dari akar primer dan sekunder, hipokotil yaitu calon batang yang terletak dibawah kotiledon, kedua kotiledon, epikotil dan plumula.
     Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkecambahan tanaman kakao dapat dilakukan dengan metode diatas kertas dan metode diatas/di dalam pasir. Kedua metode tersebut menggunakan benih kakao sebanyak 100 butir, yang terbagi dalam 4 ulangan sehingga masing-masing ulangan terdiri dari 25 butir  kakao. Dengan mengetahui informasi tersebut diharapkandalam melakukan pengujian untuk daya berkecambah kakao dengan menggunakan metode diatas kertas dapat dijadikan referensi karena pada hitungan pertama yaitu pada 3 hari setelah tanam, biji dari tanaman kakao sudah berkecambah. Metode diatas kertas mempunyai efisiensi yang lebih bila dibandingkan dengan metode diatas/di dalam pasir dari segi waktu dan biaya serta mudah untuk dilakukan.

ReferensiInternational Rules for Seed Testing. Edition 2010.

Rahardjo P., 2011.Menghasilkan Benih dan Bibit Kakao Unggul. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Sadjad S., 1993.Dari Benih Kepada Benih. Penerbit Grasindo, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar